Need help for Individual or Corporate TAX ? Please contact 0815-8222454, LENA

Monday, August 6, 2012

Jika Hubungan dengan Mantan Bos dkk Kurang Baik

"In with regret and anticipation that I submit this letter of resignation,....."

Pada umumnya dalam proses rekrutmen karyawan baru, perusahaan meminta pelamar untuk melengkapi beberapa lembar formulir pelamar sebelum memasuki ruang interview. Dalam formulir tersebut ada kolom yang meminta pelamar untuk menuliskan sekitar dua atau tiga nama referensi beserta nomor kontak yang dapat dihubungi dari karyawan di kantor pelamar yang terdahulu. Beberapa orang berpikir bahwa kolom ini hanya bersifat formalitas yang meyakinkan perusahaan bahwa si pelamar memang pernah bekerja di tempat itu dan memiliki catatan berperilaku baik di kantor sebelumnya sehingga berani untuk mencantumkan nomor kontak si referen. Namun, beberapa divisi hrd perusahaan ternyata memang benar akan menghubungi nomor tersebut serta menanyakan tentang diri si pelamar. Anda bisa bayangkan, bagaimana jika hubungan terakhir pelamar dengan karyawan-karyawan di kantor lama kurang baik termasuk dengan mantan atasan?
Kalau Anda berada dalam posisi seperti itu, sebaiknya tidak perlu mencantumkan pengalaman  kerja di kantor tersebut dalam resume. Ini mungkin menguntungkan untuk fresh-graduates karena perusahaan tidak akan terlalu curiga (atau peduli malah) mengenai detail pengalaman kerja Anda. Namun cara tersebut agak sulit dilakukan jika Anda sudah berumur dan memiliki sepak terjang pengalaman bekerja di beberapa tempat. Sebagai ilustrasi, anggaplah Anda pernah bekerja di perusahaan A selama 2 tahun, kemudian resign baik-baik lalu langsung bekerja di perusahaan B selama 2 tahun tetapi resign lagi karena bertengkar dengan atasan atau partner kerja sehingga mencoba melamar ke perusahaan C. Jika saat melamar ke perusahaan C Anda hanya menuliskan pengalaman bekerja di perusahaan A di dalam resume, apakah perusahaan C tidak akan curiga dengan status pengangguran Anda selama 2 tahun? Bukan tidak mungkin perusahaan C akan mencari tahu lewat perusahaan A mengenai kantor kemana Anda pindah setelahnya. Dalam situasi ini, terkadang interviewer akan bertanya, "Mengapa anda begitu lama untuk mendapatkan sebuah pekerjaan?". Kalau saya, akan menjawab, "Saya selektif dalam memilih tempat bekerja dan perusahaan Anda ada di dalam daftar utama pilihan saya dimana nilai-nilai yang saya miliki selaras dengan prinsip perusahaan ini". (nggombalin dikit, bolehlah...tapi harus siap untuk pertanyaan selanjutnya yang mungkin akan menanyakan tentang statement yang terakhir). Oh iya, sebagai tambahan, kadang ada perusahaan yang minta surat paklaring atau surat keterangan kerja dari tempat sebelumnya. Untuk surat yang satu ini betul-betul tergantung dari kesediaan hati pihak kantor terdahulu, jadi ya silahkan memintanya baik-baik,:)
Bagaimanapun ada peribahasa yang menyatakan bahwa satu kebohongan akan diikuti oleh kebohongan-kebohongan yang lainnya. Pelamar mungkin yakin dan benar jika merasa masalah masa lalunya dengan atasan atau partner di kantor lama sepenuhnya ialah kesalahan mereka tetapi saya tidak yakin kalau pihak kantor lama akan mengatakan hal yang sama ketika menerima investigasi dari perusahaan yang akan meg-hired pelamar tersebut. Silahkan saja apabila pelamar yakin untuk mencantumkan nama dan nomor kontak dari kantor lama yang kurang memiliki hubungan baik dengannya, toh keputusan ada di tangan pihak rekruter kantor yang sedang dilamar. Sayangnya, untuk beberapa perusahaan yang menunjang tinggi attitude dan kepercayaan para karyawan, informasi negatif yang mungkin didapat dari pihak eks-kantor lama si pelamar akan mengurangi poin pelamar untuk diterima. Saya pernah mendengar cerita teman saya yang bekerja di salah satu perusahaan akuntan publik, katanya ada satu anak baru yang dipecat di hari kelima bekerja karena hrd baru menemukan fakta negatif dari kantor sebelumnya. (tapi keren juga sih si anak baru ini bisa nge-tricky si kantor baru sampai  tahap offering letter,hehe).
Senior saya pernah menyarankan agar selalu meninggalkan kesan positif di semua tempat. Walaupun punya atasan yang buas dan lingkungan kerja yang sikut-sikutan, sebaiknya tetap kendalikan emosi dan menjaga relationship yang baik dengan mereka. Mungkin saat ini Anda sedang 'diem-dieman' dengan atasan ataupun partner kerja sehingga merencanakan untuk resign tetapi sebaiknya Anda bersabar dulu sambil menyelesaikan baik-baik masalah yang terjadi hingga semua pihak sudah merasa nyaman untuk bercengkrama dengan Anda. Jika situasi sudah kondusif, silahkan mengetuk pintu ruangan pak bos dan serahkan surat cinta,,eh salah,,maksudnya surat resign. :)
















No comments:

Post a Comment