Need help for Individual or Corporate TAX ? Please contact 0815-8222454, LENA

Thursday, January 17, 2013

Wanita & Bra



            Apa sih fungsi bra? Sebagian berpendapat untuk mendukung pertumbuhan dada, sebagian lagi berpendapat untuk menopang dada agar terlihat lebih well-prepared. Apapun fungsi bra, bagi saya yang lebih menarik adalah fakta yang saya lihat di sekitar. Pernahkah kita bertanya, “Nyamankah wanita mengenakan bra selama 24 jam?”, atau saya ganti pertanyaannya menjadi, ”Sejujurnya lebih nyaman mana, mengenakan bra atau tanpa bra? ”. Umm, nampaknya banyak yang langsung menjawab pada pilihan pertama. Bagi saya, ini pertanyaan yang gampang-gampang susah untuk dijawab.
            Saya pernah membaca artikel dari majalah wanita bahwa sebaiknya bra tidak dikenakan saat tidur karena berkaitan dengan kelancaran pernafasan dan peredaran darah. Lantas, apakah selama mengenakan bra sebetulnya wanita mengalami sirkulasi udara dan darah yang tidak maksimal? Bukankah durasi memakai bra justru lebih panjang jika dibandingkan dengan durasi tanpa mengenakan bra saat tidur? Kalau boleh jujur, bernafas saat tanpa mengenakan bra jauh lebih lega dibandingkan ketika mengenakannya. Sama halnya ketika seseorang menggunakan baju longgar, ia akan merasa jauh lebih nyaman dibandingkan menggunakan baju ketat. Bra yang ‘aman’ ditentukan oleh kualitas karet di bahu dan lingkar badan. Semakin kencang karetnya maka bra tersebut semakin ‘aman’. Namun, bukankah pilihan seperti itu justru membuat semakin sulit bernafas? Apa boleh buat, yang penting ‘aman’, kan?

            Bicara soal ‘aman’, teman wanita tentu paham dari sudut mana unsur ‘aman’ yang dimaksud. Lagi – lagi ini terkait dengan kesopanan. Saya tidak ingin mengupas terlalu panjang untuk yang satu ini, terkait berita yang kini heboh di media (à another silly objection in one of Sumatra province). Kalian tentu pernah melihat beberapa laki-laki gemuk atau bertubuh berisi yang berdada besar bahkan hampir seukuran milik wanita. Tapi kenapa mereka semua tidak ada yang menggunakan bra? apakah karena dada mereka tidak akan tumbuh terus-menerus seperti halnya wanita, lantas mereka tidak memerlukan dukungan topangan bra untuk kesehatan dadanya? ataukah karena mata wanita tidak akan ‘risih’ bila melihat dada laki-laki, tidak seperti halnya mata laki-laki ketika melihat dada perempuan? Well, harus diakui kita hidup di dunia dimana hanya wanita yang selalu dikaitkan dengan unsur kesopanan. Tidak ada alasan jelas dibalik aturan mengapa wanita tidak boleh atau tabu untuk berpakaian terbuka, makan sambil jalan, merokok bahkan duduk ngangkang di motor. Kalau boleh out of topic sejenak, semalam saat iseng buka twitter, ada tweet yang menarik, “untuk menghindari perkosaan, kuncinya bukan di penampilan wanita tapi di isi kepala laki-laki”. Hadeuh, mungkin bisa jadi diskusi yang alot jika statement itu dilontarkan ke oknum semacam bang raja dangdut.

            Lupakan soal gender, mari kembali ke topik inti. Cerita berikutnya bukan berarti mendukung agar wanita tidak mengenakan bra sama sekali namun hanya mengajak untuk merenung sejenak. Selama kuliah, sudah tiga kosan berbeda yang pernah saya huni. Kosan yang terakhir boleh dibilang tempat yang membuat saya memahami fenomena wanita malas menggunakan bra. Dari yang sering pulang malam sampai yang paling rajin sholat, saya jarang melihat ada mahasiswi yang menggunakan onderdil wajib wanita saat berada kosan. Entahlah, mungkin mereka merasa nyaman karena semua penghuni se-gender dan kami masih naksir lawan jenis. Ada satu penghuni yang boleh dibilang anak baik-baik (meskipun baik kalau cuma nebeng nonton X-factor di kamar tetangga) yang presentase bra-lessnya cukup mengagetkan. Saya dulu sempat berpikir kalau dia yang paling rajin berbusana super lengkap karena dari tampilan luar memang terlihat demikian hingga pada suatu hari dia mengaku bahwa jangankan di kosan, ke rumah makan depan saja belum tentu pakai. Hmm, mungkin itu hanya satu contoh sederhana dari sebuah hunian yang ber-gender sama yang menyebabkan wanita bisa nyaman sekaligus aman tanpa mengenakan bra. Singkat kata, sebenarnya dari tadi cuma ingin bilang, kalau sebenarnya dibandingkan karena alasan kesehatan, wanita menggunakan bra lebih kepada faktor psikologis yaitu kecemasan wanita karena adanya keberadaan gender lain di luar sana. Saya jadi membayangkan, andai saja di bumi ini hanya ada wanita, mungkin saya bisa sedikit bernafas lega bukan hanya saat tidur.

Ada pendapat lain? Monggo di share di kolom komentar, :)

No comments:

Post a Comment