Need help for Individual or Corporate TAX ? Please contact 0815-8222454, LENA

Thursday, March 27, 2014

Bank Of Tokyo – Never Sad Ending Recruitment (part 1-Mas Cucok Bo)



Saya menerima undangan interview dari BOT, yang pasti bukan untuk posisi TRP (saya gak pernah tertarik ikut TRP mereka karena yang lolos biasanya ganteng ganteng..takutnya entar saya jadi gak konsen kerja, yang ada bukan cari duit tapi malah cari mangsa entar). Penelpon ialah Hrd yang suaranya khas call center, sebut saja namanya Mas Cucok Bo (soalnya cucok banget cara ngomongnya). Lusanya, saya ke kantornya, alhamdulilah on time (saya hargai Hrd yang on time menyepakati jam yang ia janjikan, model Hrd on time gini udah jarang di Jakarta, trust me!).
Muncul Mas Cucok Bo dari pintu office, ternyata orangnya GANTENG cyin!,
alhadulilah untungnya bukan tipe saya karena doi bukan koko koko. Posturnya tinggi, kurus tapi masih batas wajar, kacamataan, rambutnya ala ala nyaris belah tengah, mukanya bersih ngalahin muka Ariel di iklan ganteng meter Vaseline Man. Si Mas Cucok Bo ini kalau diukur -ukur mirip siapa ya..? Hmm, bisa dibilang mirip Yana Yulio penyanyi jadul itu kali yak, tapi versi kurus. Terlepas dari fisiknya, saya lebih tertarik dengan pembawaan doi. Saya belum bisa bilang karakternya bagus karena baru sekali ketemu dan beberapa kali komunikasi melalui telepon. Saat itu yang saya suka ialah cara dia membawakan diri dan memperlakukan kandidat dengan santun. Mungkin di luar sana kalian sering jumpai Hr yang gak pinter pinter amat , gak cakep cakep amat tapi belagu amat (kalau ada Hrd yang baca dan ingin berkomentar soal ini, saya senang sekali). Mas Cucok Bo sepertinya sudah terlatih bertemu dengan orang baru karena cara dia berkomunikasi sangat smooth, ramah, dan tidak dibuat-buat. Ibarat nya bukan Hrd yang penuh muka basa basi dan pura-pura. Kandidat manapun bila sudah dikondisikan dengan atmosfir interview seperti itu otomatis akan nyaman membawa diri dan apa adanya. Mungkin lain cerita jika interviewer lantas sok sok mendramatisir interview dengan muka pura pura judes dan segala embel kepalsuan demi membuat kandidat tegang dengan dalih sekedar ingin menguji mental (What the hell,,cara demikian justru membuat kandidat lebih senang menjawab dengan penuh kebohongan dan turut menjadi palsu). 

Selain Mas Cusok Bo, juga ikut ibu dari HR team dalam interview. Alhamdulilah, ibunya beneran ibu ibu alias keibuan, memberikan pertanyaan yang simple tapi sekalinya itunya pertanyaan dijawab, doi bisa tau saya cocok apa kagak buat jadi calon mas cucok bo, eh salahhh,maksut saya jadi calon karyawan mereka. Interview full in English, pertanyaan nya seputar riwayat akademis dan segala hal yang terjadi di pekerjaan sebelumnya. Sebenernya selama interview 60 menit itu saya nyaris mau ketawa melulu  karena cara Mas Cucok Bo ini ngomong, cucoookk bangetttt!! Singkat cerita lolos lah saya ke tahap interview HRD, alasannya simple-karena jenis pekerjaan yang saya minati cocok dengan posisi dan divisi yang saat itu sedang mereka tawarkan. Posisi tsb sangat urgent dan susah cari kandidat yang tepat karena alur kerjanya yang mungkin boring untuk banyak orang. Kebetulan sebelumnya saya sudah diinterogasi mengenai jenis kerja yang saya suka jadi saat itu Hr menyimpulkan saya tepat untuk lowongan tsb sehingga rekrutment saya diproses ke user.
Hampir satu jam menunggu, saya pun bertemu dengan user. Ibu muda, doi Kepala Divisi tsb. Sayangnya yang menginterview hanya satu orang, seharusnya ada satu user lagi namun doi sedang meeting dan very very sibuk. Sejujurnya agak kecewa karena sudah sejam saya menunggu untuk user satu lagi itu namun doi tidak muncul dan sedikit ada kekhawatiran di diri saya kalau nantinya ada kandidat lain yang punya kesempatan diinterview dengan dua user tsb sehingga otomatis kompetensi saya tidak dipertimbangkan. Di dalam ruangan interview user juga ada Mas Cucok Bo yang sifatnya hanya mendengarkan, (saat dia lagi diem gak ngomong apa-apa doi jauh lebih ganteng daripada kalo lagi ngomong..haha). Dengan user, pertanyaannya lebih ke apa yang saya kerjakan di kantor sebelumnya mulai dari jenis dokumen, system, dan manajemen kerja.
Interview selesai, saya pulang diantar sama Mas Cucok Bo sampai ke pintu pelaminan..eh salah..pintu keluar maksud saya. Katanya kalau lolos interview user tadi, lanjut tes TOEIC. (part 2)

No comments:

Post a Comment