Need help for Individual or Corporate TAX ? Please contact 0815-8222454, LENA

Friday, July 27, 2012

Kebanjiran Order Sebelum Lulus

Beberapa jam lalu tidak sengaja ngobrol dengan tetangga sebelah, D, teman saya yang menekuni ilmu sastra inggris yaitu salah satu jurusan di kampusnya yang mahasiswanya mayoritas didukung oleh dosen selektif nilai (baca: pelit). Karena melihat gelagat saya yang lagi natap screen laptop, D nebak kalau saya pasti lagi buka JobsDB, padahal lagi ng-stalk twitter dia (bcanda,,enggak mungkinlah!). Sekitar dua jam kami mengobrol saya baru tahu kalau D extend satu semester lagi dan saya menyadari bahwa ternyata si D ini ialah miss selektif, tapi selektif dalam bentuk yang positif.
Sikap selektif D, jujur cukup membuat saya mupeng jika saya kembali berkaca pada diri sendiri yang sudah megang SKL tapi masih sibuk lempar cv ke sana-sini. Saya akui memang jurusan yang ditekuni D ini dibutuhkan di berbagai bidang pekerjaan. Tak jarang saya melihat job vacancy yang requirements nya kira-kira begini: Vacancy for Accounting Officer, "At least S1 of Accounting/Management/Bisnis Adm/English Literatur", atau seperti ini: Vacancy for HR Officer, "Minimum holding bachelor degree in Psychology/Law/Industry Engineery/English Literatur. Masih banyak lagi vacancy-vacancy lain yang di ekor nya minta jurusan paling terakhir seperti dua contoh tadi. Wow, saya jadi jedot pala sendiri secara jurusan yang saya tekuni belajarnya lebih jungkir-balik tapi lapangan kerjanya tidak seluas miss D. Jangankan bisa bersikap selektif, untuk berkompetisi dengan orang dari rumput sendiri saja sudah uring-uringan (ini karna kurang kompeten sih,haha).

D curhat kalau dia agak bimbang karena banyaknya godaan tawaran kerja (yg fee-nya bikin tergoda buat gak lanjutin kuliah pastinya, hehe) dan diapun harus selektif dalam menentukan tawaran-tawaran mana yang paling bisa menjamin hidup jangka panjang (baca: bisa minum starbucks venti size yg frap with multiple sirup tiap hari-_-, eh ini sih maunya saya,hha). Saya tercengang mendengar angka-angka fee yang pernah ditawarkan pada D dan tentu saja jauh dari my expected salary which i wrote down in my cv-_-.
Jika saya flashback ke 2 tahun lalu, saya melepas kefokusan saya terhadap satu mata kuliah yangg menjadi 'priority value' setelah saya lulus dan fokus terhadap belasan mata kuliah teori lainnya . Alasannya sederhana, saya tidak mau lulus tidak tepat waktu dan kalaupun lulus tepat waktu, saya tidak mau dengan ipk pas-pasan . Yap, satu mata kuliah itu menguras jam belajar saya sehingga waktu untuk mata kuliah lainnya jadi terabaikan. Saat itu saya memilih lebih baik ko'it 8 sks demi menyelamatkan 140 sks lainnya.Melalui kisah D, saya belajar bahwa proses lebih penting daripada hasil. Lulus tepat waktu dengan indeks prestasi yg cukup aman sama sekali bukan jaminan untuk segera offering letter with mining or oil company or anything u named it, jika tidak didukung dengan 'priority value' dari ilmu yg ditekuni selama kuliah. Kalau sudah begini jadi ingin memiliki kesempatan untuk kuliah lagi tentunya dengan ilmu yg berbeda,hha. 
Saya tidak tahu alasan D belum lulus tetapi yang pasti ada alasan bagi dia  untuk menjadi miss selektif D :)

No comments:

Post a Comment